11 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Ginjal 

Penyakit ginjal bukan lagi ancaman eksklusif bagi generasi tua.

Data dari Kementerian Kesehatan RI menggambarkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus gagal ginjal kronis pada usia muda.

Masa muda, yang seharusnya menjadi masa kehidupan tanpa beban, ternyata bisa menjadi waktu rawan untuk penyakit ini.

Dilansir dari akun youtube @dr.Emasupper, berikut ini kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak ginjal usia muda.

1. Jarang minum air putih

Kekurangan minuman akan membuat manusia mengalami dehidrasi.Uniknya dehidrasi sering tidak kita sadari.

Dehidrasi kronis akibat kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal kronis.

Kekurangan cairan dapat menyebabkan hiperosmolaritas darah, di mana konsentrasi zat dalam darah meningkat dibandingkan dengan plasma atau cairan darah.

Kondisi ini dapat memunculkan rasa haus, sehingga otak akan menghasilkan hormon vasopressin yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kencing.

Kadar vasopressin yang terus meningkat ini akan menjadi respon terhadap dehidrasi kronis yang menyebabkan kerusakan ginjal.

Mencukupi kebutuhan cairan sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya gagal ginjal.

2. Makan makanan asin dan junkfood

Banyak anak muds saat ini yang mengkonsumsi cemilan yang asin, junkfood, ataupun makanan yang digoreng.

Mengkonsumsi makanan tinggi garam dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air.

Sehingga hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.Peningkatan tekanan darah yang terus-menerus dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Keseringan makan-makanan yang asin, makan lemak hewani maupun daging merah terutama pada body builder, diet ketogenik, ataupun yang mempunyai tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko mikroalbuminuria.

Risiko terkena mikroalbuminuria ini sebagai penanda adanya kerusakan ginjal.

Untuk menjaga agar hal tersebut tidak terjadi, perlu adanya pemeriksaan rutin terhadap fungsi ginjal setiap 6 bulan sekali.

3. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol dapat menyebabkan perubahan bentuk dan struktur ginjal.

Menurut penelitian, ginjal pada tikus yang mengkonsumsi alkohol mengalami pembengkakan dan penurunan fungsi yang signifikan.

Jika kamu mempunyai genetik kerusakan ginjal atau ingin menjaga kesehatan ginjal, maka lebih baik tidak mengkonsumsi alkohol sama sekali.

4. Minum minuman berenergi

Mengkonsumsi minuman berenergi dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan ginjal.

Kandungan dari minuman berenergi itu bervariasi, beberapa kandungan merupakan zat stimulan.

Mengkonsumsi minuman berenergi yang berlebihan secara jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Minuman berenergi berbeda dengan sport drink.Sport drink adalah minuman pengganti cairan tubuh yang hilang melalui keringat selama berolahraga.

Sport drink mengandung elektrolit seperti sodium, potasium, dan magnesium.Jadi, sport drink tergolong aman untuk dikonsumsi.

5. Mengkonsumsi kafein

Tenang saja, tidak semua orang yang mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Ada beberapa orang yang mempunyai genetik atau mekanisme tubuh itu lambat dalam memetabolisme kafein.

Dimana orang-orang ini punya variasi tertentu pada gen CYP1A2, yang mempunyai risiko mengalami gangguan fungsi ginjal hampir 3x lipat lebih tinggi jika mengkonsumsi lebih dari 3 cangkir kafein perhari.

Orang dengan metabolisme normal, aman-aman saja ketika mengkonsumsi kafein lebih dari 3 gelas perhari. Kafein terkandung dalam kopi dan teh.

Satu-satunya cara agar mengetahui metabolisme kafein yang rendah adalah harus dicek gennya.

6. Minuman ringan

Soft drink maupun minuman sachet yang memiliki banyak varian rasa ini mengandung soda, zat adiktif, pewarna, pengawet, dan gula tambahan.

Ketika mengkonsumsi minuman ini dalam keadaan setelah olahraga, ataupun saat cuaca panas terbukti dapat menurunkan fungsi ginjal.

7. Konsumsi vitamin C dosis tinggi

Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air, sehingga hanya sedikit yang tersimpan di dalam tubuh, sisanya akan dikeluarkan melalui ginjal.

Sebagian vitamin C dalam tubuh akan diubah menjadi oksalat.

Ketika kalsium bergabung dengan oksalat dalam urin, dapat meningkatkan risiko munculnya batu kalsium oksalat.

Batu kalsium oksalat merupakan jenis batu ginjal yang paling banyak terjadi.

8. Penggunaan obat pencahar

Obat pencahar adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengobati sembelit.

Mengkonsumsi obat pencahar yang digunakan secara tepat takaran dan waktu saat sembelit saja itu aman.

Namun jika obat pencahar dikonsumsi untuk diet dengan jangka waktu panjang dapat menyebabkan risiko batu ginjal jenis ammonium urate.

9. Mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter

Banyak obat pereda nyeri, obat pencahar, yang mempunyai label warna merah dengan huruf K.

Artinya, obat-obatan ini seharusnya bisa dibeli hanya dengan resep dokter untuk mengindari efek samping yang tidak diinginkan.

Konsumsilah obat-obatan yang sesuai dengan anjuran dokter.

10. Kegemukan

Kegemukan dapat meningkatkan risiko tekanan darah lebih dari 130 per 80 mmHg.

Peningkatan tekanan darah ini berhubungan dengan peningkatan kerusakan ginjal dini pada usia muda khususnya remaja dengan berat badan obesitas.

11.Kebiasaan begadang

Menurut penelitian, ada peningkatan risiko penyakit ginjal kronis pada orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam.

Ketika kita tidur, terjadi regenerasi sel maupun perbaikan fungsi pada ginjal.

Ketika jam tidur berkurang maka mekanisme dan regulasi tersebut terganggu.

Sehingga dapat menyebabkan risiko kerusakan ginjal lebih lanjut. Maka dari itu, hindari 11 kebiasaan di atas, terutama bagi kamu yang masih remaja agar mempunyai ginjal yang sehat. 

jasa digital marketing seo