3 Kebiasaan Utama Agar Tetap Awet Muda Hingga Tua

Kebiasaan sehari-hari yang bermanfaat bagi kesehatan bisa ampuh untuk membuat tubuh menjadi awet muda. Hal ini dibuktikan oleh seorang profesor genetika Universitas Harvard, David Sinclair.

Usianya saat ini telah mencapai 55 tahun, tapi wajahnya tampak seperti 40-an. Padahal, David mengatakan hanya tidur 6 jam setiap malam dan tidak berolahraga setiap hari.

Meski begitu, profesor yang bekerja di Departemen Genetika memiliki kebiasaan sehari-hari yang sehat. Seperti konsumsi makanan yang mengandung zat tertentu hingga menghindari gula.

Ketika Anda berusia dua puluhan, Anda kebal terhadap penuaan dan penyakit. Apa yang kita ketahui (pada usia) sekarang adalah bahwa jam epigenetik mulai berdetak sejak lahir dan apa yang kita lakukan pada usia dua puluhan memang berpengaruh terhadap umur panjang kita,” kata Sinclair kepada GQ, dikutip dari Fortune.

Selama beberapa dekade, ia telah membuat penemuan-penemuan penting dalam ilmu umur panjang, membangun perusahaan bioteknologi, dan mendapatkan lusinan paten.

Dalam hal ini, menurut komponen DNA-nya yang mencerminkan proses penuaan, diketahui bahwa Sinclair satu dekade lebih muda dari yang ditunjukkan dalam kartu identitasnya.

“Perhitungan usia biologis saya telah menurun selama satu dekade terakhir atau lebih ke titik di mana saya diperkirakan akan hidup setidaknya satu dekade lebih lama dibandingkan jika saya tidak melakukan apa pun,” katanya kepada Business Insider, dikutip Jumat 26 Januari 2024.

3 Kebiasaan ala Profesor Harvard yang Bisa Bikin Awet Muda

Selama ini, para ahli umur panjang telah menguraikan 12 tanda penuaan, termasuk perubahan epigenetik, penuaan sel, dan peradangan kronis.

Faktor gaya hidup dan intervensi lain yang menargetkan satu atau lebih ciri-ciri ini dapat menunda proses penuaan.

“Usia biologis adalah representasi status kesehatan yang jauh lebih baik dibandingkan lilin ulang tahun,” ucap Sinclair .

Adapun, rahasia Sinclair bisa menua dengan baik dan tetap awet muda telah dilakukan pada awal usia tiga puluhan. Berikut ini beberapa kebiasaan yang ia lakukan.

1. Menghindari Gula

Sinclair melakukan gaya hidup awet mudanya dengan menghindari gula dan daging. Dia berfokus pada pola makan nabati termasuk makan malam khas terdiri dari nasi, almond, dan couscous.

“Saya jarang sekali makan apa pun selain makanan nabati dan kacang-kacangan, termasuk susu,” ujarnya.

Ia juga berhenti mengonsumsi produk susu dan berhenti mengonsumsi alkohol. Sinclair mengaku hanya sesekali makan kentang goreng atau makanan di luar fokusnya saat perayaan tertentu.

Menurut penelitian, pola makan nabati telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan seperti menurunkan risiko diabetes, demensia, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Makanan nabati juga membantu menurunkan kemungkinan penyakit kardiovaskular.

Sementara menurut Harvard Health, mengonsumsi gula berlebih, khususnya gula tambahan dalam makanan olahan, telah dikaitkan dengan diabetes, obesitas, dan masalah jantung.

“Saat saya beralih ke pola makan baru ini, ingatan saya juga kembali. Saya tidak dapat mengingat nomor telepon dan kode kunci dengan mudah, dan sekarang semuanya menjadi sederhana,” terang Sinclair.

“Jadi saya kembali ke otak saya yang berumur 20 tahun. Saya hanya berpikir itu adalah usia tua, tetapi ternyata tidak, itu adalah gaya hidup saya,” imbuhnya.

2. Melewatkan Sarapan

Kebiasaan selanjutnya yang dilakukan oleh Sinclair adalah melewatkan sarapan dan puasa intermiten dengan menunggu antara 16 dan 18 jam di antara waktu makan besar.

“Itu pada dasarnya berarti makan siang atau makan malam dalam porsi besar,” terangnya.

Meskipun menurutnya memulai pola makan ini pada usia lebih muda bisa berisiko dan memperingatkan terhadap malnutrisi dan kelaparan.

Penelitian menunjukkan puasa intermiten dapat menurunkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan demensia, yang merupakan faktor utama penuaan.

Namun, Sinclair menegaskan bahwa puasa bukan untuk semua orang dan bisa menimbulkan risiko kesehatan, apalagi memicu mereka yang bergelut dengan gangguan makan atau disordered feeding.

Dalam hal ini, para ahli merekomendasikan memulai dari hal kecil, seperti membuat makanan bergizi tinggi, dan tetap terhidrasi.

3. Mengonsumsi Zat Resveratrol

Resveratrol, polifenol atau antioksidan alami ini biasa ditemukan dalam buah beri, kacang tanah, dan anggur merah.

Penelitian menunjukkan bahwa sifat antioksidan polifenol membantu memperkuat mikrobioma usus, menurunkan risiko kerusakan jaringan, meningkatkan mood, dan meningkatkan kekuatan jantung.

Sinclair mengaku mengkonsumsi resveratrol dalam bentuk suplemen setiap pagi dengan beberapa suap yoghurt. Selain yoghurt, ia juga memiliki teh matcha hijau yang penuh polifenol seperti katekin ECGC.

Selain pola makan dan asupan, Sinclair juga mengatakan manajemen stres, termasuk menyisihkan waktu tenang di siang hari, juga mendukung penuaan yang sehat.

“Saya tidak terlalu menekankan masalah. Saya semakin sering mengelilingi diri saya dengan orang-orang yang tidak merugikan,” tegasnya.

Apa yang dilakukan Sinclair sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa stres bisa memperburuk masalah kesehatan fisik, seperti risiko serangan jantung dan berdampak negatif terhadap umur seseorang

jasa digital marketing seo